Sejarah beridirinya STAI Asshiddiqiyah Karawang berawal dari keinginan yang kuat dari Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Karawang untuk dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan sumberdaya manusia, khususnya di kalangan pesantren. Maka mulai tahun 2010, diadakan musyawarah pendirian perguruan tinggi yang berbasis pesantren, dari hasil musyawarah tersebut, disepakati bahwa bentuk perguruan tingginya adalah Sekolah Tinggi.
Sekolah Tinggi Agama Islam Asshiddiqiyah Karawang didirikan dengan maksud untuk mempersiapkan generasi yang memiliki kemampuan memadai baik dalam bidang ilmu-ilmu agama maupun pengetahuan ilmiah secara umum, memiliki kemampuan akademik yang mumpuni dan profesional di bidangnya yang dikemudian hari diharapkan dapat mempraktekkan, mengembangkan ilmu-ilmu agama dan ilmu ekonomi sesuai dengan syari’ah, memiliki pemahaman Islam yang mendalam, budi pekerti yang luhur (akhlakul karimah), mengupayakan penggunaan imtaq dan iptek untuk kesejahteraan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara meliputi jasmani dan rohani. Diharapkan seluruh lulusan STAI Asshiddiqiyah Karawang dapat menjawab tantangan masa depan terutama di bidang Pendidikan Islam dan Perekonomian Islam.
Pada tahun 2010, dimulai wacana pendirian sekolah tinggi, dengan melakukan berbagai diskusi, yang dipimpin langsung oleh KH. Hasan Nuri Hidayatullah sebagai Khodimul Ma’had Asshiddiqiyah Karawang dan selaku ketua yayasan. Hasil kesepakatan dari diskusi tersebut, disepakati pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam dengan membentuk tim perumus. Tim perumus dipimpin oleh Drs. H. Jaja Saputra, M.Si, selaku ketua, dengan anggota Mohamad Iqbal, ST, MH, Dra. Hj. Ela Nurlaela, MM, H. Taufiqurrohman, S.Pd.I, M.Si , dan lainnya. Kesepakatan tim perumus, perguruan tinggi yang akan didirikan berupa Sekolah Tinggi Agama Islam, dengan tujuan memberi wadah kepada khususnya kepada santri untuk melanjutkan pendidikan agamanya, dan umumnya untuk masyarakat umum. Nama yang disepakati adalah STAI ASSHIDDIQIYAH KARAWANG, dengan dasar dinamakan sesuai nama pondok pesantren dan yayasan. Tugas tim perumus adalah melakukan studi kelayakan, mempersiapkan sarana prasarana, merekrut tenaga pengajar, membentuk calon pimpinan STAI, dan mengajukan ijin pendirian ke DIRJEN PENDIS. Setelah melakukan diskusi-diskusi, dan langkah-langkah persiapan, pada tahun 2011, diajukan permohonan ijin pendirian STAI ke DIRJEN PENDIS. Dengan berbagai hambatan dan rintangan yang dilalui, melewati kerja keras, akhirnya pada tahun 2012, keluar ijin operasional dari DIRJEN PENDIS dengan nomor: Dj.I/149/2012, tertanggal 27 januari 2012. Program Studi yang diberi ijin adalah Manajemen Pendidikan Islam. Ketua pertama dijabat oleh H. Munir Huda, S.Ag, M.Si,
kemudian karena peraturan yang mengharuskan ketua adalah dosen ber-NIDN, maka pada tahun 2014, dilakukan pergantian, dengan ketua dijabat oleh Mohamad Iqbal, ST, MH. Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Asshiddiqiyah Karawang merupakan upaya dasar yang terpadu dalam rangka menumbuh-kembangkan manusia Indonesia seutuhnya yang dijiwai Falsafah Pancasila dan UUD 1945. Dan Sekolah Tinggi Agama Islam Asshiddiqiyah Karawang didirikan dengan maksud untuk mempersiapkan generasi yang memiliki kemampuan memadai baik dalam bidang ilmu-ilmu agama maupun pengetahuan ilmiah secara umum, yang dikemudian hari diharapkan dapat mempraktikkan, mengembangjan ilmu-ilmu agama dan ilmu ekonomi sesuai dengan syari’ah, memiliki pemahaman Islam yang mendalam, budi peketi yang luhur (akhlakul karimah), mengupayakan penggunaan imtaq dan iptek untuk kesejahteraan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara meliputi jasmani dan rohani. Diharapkan seluruh lulusan STAI Asshiddiqiyah Karawang dapat menjawab tantangan masa depan terutama di bidang Pendidikan Islam dan Perekonomian Islam.